Analisis Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli Kosmetik Wardah Pada Kalangan Perempuan di Kecamatan Indrajaya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-sehari, tidak dapat dipungkiri kalau perempuan
lebih sering menggunakan kosmetik dibanding laki-laki. Perempuan yaitu makhluk yg
senang akan keindahan. Kecenderungan perempuan yg ingin tampil cantik
sehari-sehari dan menjadi pusat perhatian, membuat perempuan senang
mempercantik diri dengan menggunakan kosmetik, hal ini dijadikan sebagai
peluang bagi produsen industri kosmetik untuk mengembangkan peluang bisnisnya.
Di Indonesia saat ini mulai bermunculan berbagai produk kosmetik baik dari dalam
negeri maupun luar negeri. Berdasarkan data yg diperoleh dari Kementrian
Perindustrian pada tahun 2012 penjualan kosmetik mencapai 14% yaitu Rp 9,76
triliyun dari sebelumnya sebesar Rp 8,5 triliyun (Kememperin, 2012).
Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan
kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika
beredar baik produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya
produk kosmetika di pasaran mempengaruhi sikap seseorang terhadap pembelian dan
pemakaian barang. Pembelian suatu produk bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan
(need), melainkan karna keinginan (want). Ditambah dengan ditemukannya konsumen
memutuskan memilih menggunakan produk tertentu (kosmetika) dalam rangka
memperjelas identitas diri agar dipandang baik dalam komunitas tertentu.
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang,
hewan, tempat, objek, atau gagasan yg memberikan pengalaman persepsi
kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Keindahan sering melibatkan penafsiran
beberapa entitas yg seimbang dan selaras dengan alam, yg dapat menyebabkan
perasaan daya tarik dan ketentraman emosional, karna hal itu merupakan
pengalaman subyektif. Sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the
beholder atau keindahan itu berada pada mata yg melihatnya.
Keindahan seringkali diidentikkan dengan perempuan. Perempuan
yaitu makhluk Tuhan yg indah. Oleh karna itu Tuhan menyertakan sifat suka akan
keindahan” dan pemelihara keindahan kepada perempuan. Cara perempuan memelihara
keindahannya yaitu dengan cara merawat dirinya dengan baik. Untuk itulah perempuan
membutuhkan sesuatu yg akan membuat dirinya selalu tampil cantik di depan orang
lain. Mereka membutuhkan kosmetik yg
digunakan untuk memoles dirinya agar tampak lebih menawan. Kebutuhan perempuan
untuk tampil cantik seperti yg diinginkannya menciptakan potensi pasar yg
sangat besar di industri kosmetik.
Kosmetik merupakan salah satu produk yg ditawarkan sebagai
pemenuhan kebutuhan sekunder (secondary goods). Bagi perempuan, produk kosmetik
selalu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari demi mendapatkan dan
mempertahan kecantikan dari waktu ke waktu. Setiap kosmetik diciptakan memiliki
keunggulan utama yg berbeda demi pemenuhan kebutuhan dan keinginan dari
konsumen. Namun, seiringnya dengan perkembangan zaman, trend, bahkan kemajuan
teknologi saat ini menuntut perusahaan-perusahaan penghasil kosmetik harus peka
dan menciptakan inovasi-inovasi kandungan dalam produk kosmetik sesuai dengan
permintaan konsumen yg semakin tinggi.
Tingginya permintaan konsumen dapat dilihat data Kementrian
Perindustrian bahwa peningkatan penjualan kosmetik di Indonesia pada 2012
sebesar 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun di mana
konsumen kelas menengah menjadi faktor utama tingginya penjualan kosmetik di
Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa tingginya minat konsumen terhadap
kosmetik mampu memberikan peluang besar bagi para industri kosmetik untuk
memasarkan produknya di Indonesia.
Peluang besar ini juga didukung penuh oleh pemerintah dengan
memberikan insentif salah satu bentuknya berupa tax allowance. Pemerintah
berharap dengan adanya insentif tersebut maka industri kosmetik mampu
berkembang lebih besar dan dapat berekspansi secara rutin untuk meningkatkan
kapasitas produksi. Kebijakan tersebut dilengkapi pula dengan adanya pasar
bebas ASEAN dan CHINA (ACFTA) yg akan berlaku pada 2015 sehingga produk-produk
kosmetik China juga dapat memasuki industri kosmetik Indonesia (Kementrian
Perindustrian Republik Indonesia, 2013). Kebijakan ini dapat menciptakan
persaingan yg semakin tinggi di dalam industri kosmetik Indonesia.
Menurut Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi),
jumlah perusahaan kosmetik di Indonesia yaitu 744 perusahaan berskala besar,
menengah, dan kecil dan 500 diantaranya merupakan usaha kecil menengah.
Walaupun jumlah perusahaan kosmetik di Indonesia banyak tetapi jumlah penjualan
kosmetik impor masih lebih tinggi dari pada kosmetik lokal. Hal ini disebabkan
selain adanya kebijakan insentif yg diberikan pemerintah, para pelaku usaha
industri kosmetik luar negeri memiliki pemahaman yg baik mengenai pasar
kosmetik dan sangat peka terhadap dinamika pasar di Indonesia. Maka dari itu,
perusahaan kosmetik lokal harus melakukan strategi pasar demi mempertahankan
eksistensinya. Salah satu strateginya ialah menggunakan strategi marketing mix
sehingga konsumen kosmetik tertarik untuk membeli produk-produk kosmetik lokal.
Strategi promosi merupakan salah satu awal dalam rangka
mengenalkan produk kepada konsumen dan ini menjadi sangat penting karna
berhubungan dengan keuntungan-keuntungan yg akan diperoleh perusahaan. Strategi
promosi akan bias berguna dengan optimal bila didukung dengan perencanaan yg
terstruktur dengan baik. Perusahaan harus dapat merancang strategi promosi yg
tepat dalam mencapai tujuan perusahaan, salah satu tujuan perusahaan yaitu
dapat menarik minat konsumen untuk menggunakan jasa yg ditawarkan. Oleh karna
itu untuk menarik perhatian konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus
bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yg tepat sesuai dengan kondisi pasar yg
dihadapi.
Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya yaitu dengan memilih promosi yg tepat dalam memasarkan
produk. Dari segi produk, perusahaan mampu merancang suatu produk dengan baik
agar bermanfaat dan mudah digunakan oleh konsumen. Dari rancangan produk, dapat
dilihat seberapa jauh kualitas yg ditawarkan. Kualitas yaitu suatu standar
sebagai pengukur dalam membedakan suatu benda dengan yg lainnya. Semakin baik
suatu rancangan produk maka semakin banyak konsumen tertarik untuk membeli
produk tersebut. Produk menjadi salah satu penentu bagi konsumen untuk
memutuskan melakukan pembelian produk.
Banyak kalangan perempuan di Kecamatan Indrajaya mengikuti
perkembangan jaman, apalagi di bidang kecantikan, perempuan Pidie khususnya perempuan
dalam Kecamatan Indrajaya sangat peduli terhadap kecantikannya karna merupakan
ciri khas seorang perempuan yg dipandang sama kecantikannya. Oleh sebab itu perempuan
yg menggunakan wardah sebagai kosmetik kecantikan sudah tergolong banyak, Hal
ini dibuktikan dengan banyaknya sales-sales kosmetik wardah yg berdatangan ke
toko-toko kosmetik dan pemahaman perempuan-perempuan Kecamatan Indrajaya
terhadap produk kecantikan yg satu ini sudah sangat melekat.
Keberadaan sales promotion pada aulet (toko) sangat
berpengaruh terhadap efektivitas pemasaran produk wardah di Kecamatan
Indrajaya. Sebagai pengukuran keberhasilan pemasaran dengan menempatkan sales
promotion pada toko-toko kosmetik di Kecamatan Indrajaya sangat berpeluang
terhadap keberhasilan pemasaran produknya. Dimana, perempuan-perempuan di
Kecamatan Indrajaya mempunyai cara hidup berbeda tentang gaya hidup di segi
kecantikan. Keberadaan sales promotion yg umumnya perempuan-perempuan cantik
menjadi ukuran bahwa produk yg sales-sales tersebut menjadi sampel terhadap
keberhasilan produk wardahnya.
Berdasarkan latar belakang yg telah dipaparkan tersebut,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh
promosi penjualan Terhadap Minat Beli Kosmetik Wardah Pada Kalangan Perempuan
di Kecamatan Indrajaya”.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yg telah dikemukakan di
atas maka yg menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “bagaimanakah
pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli kosmetik wardah pada kalangan perempuan
di Kecamatan Indrajaya”?
C. Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut: “Untuk
mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli kosmetik wardah pada
kalangan perempuan di Kecamatan Indrajaya”.
D. Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat penelitian yg diharapkan dalam penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
- Sebagai penambahan ilmu menygkut teori-teori yg selama ini belum memahami tentang bahan ajaran pada masa masa perkulian atau masa menempuh pendidikan.
- Bagi Perusahaan, dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber masukan bagi perusahaan untuk dapat mengetahui faktor mana yg paling dominan dalam mengetahui mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk kosmetik wardah yg ditawarkan sehingga perusahaan dapat menentukan strategi dimasa mendatang.
- Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yg tertarik mengangkat permasalahan serupa.