Ulasan Pengertian Gaya Hidup Menurut Para Ahli
Pengertian Gaya Hidup
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen
secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya merupakan bagaimana seseorang
menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yg senang mencari hiburan bersama
kawan-kawannya, ada yg senang menyendiri, ada yg bepergian bersama keluarga,
berbelanja, melakukan kativitas yg dinamis, dan ada pula yg memiliki dan waktu
luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup bisa
mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan
konsumsi seseorang. Gaya hidup menurut Kotler (2009:192) Gaya Hidup merupakan
pola hidup seseorang di dunia yg iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan
opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.Gaya hidup menggambarkan seluruh pola
seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia.
Menurut Assael (2007:89) gaya hidup merupakan “A mode of
living that is identified by how people spend their time (activities), what
they consider important in their environment (interest), and what they think of
themselves and the world around them (opinions)”. Secara umum bisa diartikan
sebagai suatu gaya hidup yg dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan
waktunya (aktivitas), apa yg penting orang pertimbangkan pada lingkungan
(minat), dan apa yg orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar
(opini).
Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2008:282), gaya hidup merupakan
menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana
mengalokasikan waktu. Sehingga bisa disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan pola
seseorang yg dinyatakan dalam kegiatan, minat dan penbisanya dalam
membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama
pembentuk gaya hidup bisa dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan
psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia,
tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih
kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen.
Lebih lanjut Mowen dan Minor (2008:284) menyatakan bahwa
penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi
gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yg konsisten, penggunaan
waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas.
Mowen dan Minor (2008:34) juga menegaskan bahwa gaya hidup
merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan
bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya
kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup
berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yg dilakukan konsumen. Orang yg
berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yg sama bisa mempunyai gaya
hidup yg berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yg
bersangkutan yg tercermin dalam kegiatan, minat, dan penbisanya.
Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara
cermat, akan bisa membantu untuk
memahami nilai-nilai kosnumen yg terus berubah dan bagaimana nilai-nilai
tersebut mempengaruhi perilaku konsumen. Perubahan gaya hidup membawa implikasi
pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku.
Nugrahani (2007:176) menambahkan bahwa:
gaya hidup merupakan perpaduan antara kebutuhan ekspresi
diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada
norma yg berlaku.Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yg
berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis,
gaya hidup global dan lain sebagainya.
Sedangkan Nugroho (2006:124) mengemukakan pemikiran di atas,
dan berpenbisa gaya hidup merupakan cara hidup individu yg di identifikasikan
oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yg mereka
anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yg mereka pikirkan tentang
dunia sekitarnya.
Pakar lainnya Alwisol (2005:97) mengemukakan bahwa:
Gaya hidup merupakan setiap orang memiliki tujuan, merasa
inferior, berjuang menjadi superior. Namun
setiap orang berusaha mewujudkan keinginan tersebut dengan gaya hidup yg
berbeda-beda. Adaler menyatakan bahwa gaya hidup merupakan cara yg unik dari
setiap orang dalam berjuang mencapai tujuan khusus yg sudah ditentukan oleh yg
bersangkutan dalam kehidupan tertentu di mana dia berada.
Dari berbagai di atas bisa disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan
pola hidup seseorang yg dinyatakan dalam kegiatan, minat dan penbisanya dalam
membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama
pembentuk gaya hidup bisa dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan
psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia,
tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih
kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen.
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yg
diidentifikasikan bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yg mereka
pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan
gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita
berbeda), kebiasan dan perilaku pembelian.perubahan lain yg terjadi merupakan
meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.
Memahami pendapat yg sudah disebutkan di atas, terbisa empat
(4) hal dan memahami gaya hidup konsumen.
- Pemasar bisa menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
- Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
- Apabila gaya hidup diketahui, maka pemasar bisa menempatkan iklannya pada media-media yg paling cocok
- Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka